Info Terbaru 2022

Program Sekolah 5 Hari Seminggu Tidak Dibatalkan

Program Sekolah 5 Hari Seminggu Tidak Dibatalkan
Program Sekolah 5 Hari Seminggu Tidak Dibatalkan
Penerapan sekolah lima hari harus dipersiapkan dengan matang.
Wapres (Wapres) Jusuf Kalla menyatakan aktivitas sekolah delapan jam sehari untuk penguatan pendidikan huruf tidak dibatalkan, namun dikaji terlebih dahulu biar lebih baik. Dia menyampaikan untuk perubahan yang fundamental ibarat penerapan sekolah lima hari seminggu harus dipersiapkan dengan matang.

"Semua perubahan yang fundamental itu perlu persiapan-persiapan, jadi sebab ini memang perubahan fundamental yang menyangkut 50 juta anak sekolah maka persiapannya harus betul-betul matang," kata Wapres yang lansir dari Antara (21/06/17).

Wapres menegaskan bukan berarti programnya dihilangkan tapi dikaji dulu mana yang terbaik dan diambil cara-cara apa saja. Dia juga mengungkapkan perlu persiapan, mulai dari guru, murid, sekolah, sarana dan prasarana, orang renta sampai masyarakat, sebab ini butuh banyak masukan.

Wapres memperkirakan butuh waktu setahun untuk mempersiapkan segalanya biar semua siap kalau kebijakan lima hari sekolah atau "full day school" diterapkan. Dia menilai secara umum konsep aktivitas itu baik, namun perlu ada hal-hal yang menyesuaikan dengan kondisi ketika ini sehingga tidak terlalu drastis semua.

"Itu kalau semuanya disetujui dulu. Tapi ini kan fleksibel juga tidak berarti harus duduk di kelas terus, jadi nanti kita matangkanlah semuanya, menteri-menteri yang matangkan," kata Wapres.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo membatalkan Permen No. 23 Tahun 2017 yang dibentuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengenai kebijakan sekolah lima hari. Presiden akan menerbitkan peraturan presiden (perpres) yang berisi aspirasi masyarakat mengenai kebijakan lima hari sekolah tersebut.
Advertisement

Iklan Sidebar

Adsense 728x90