Info Terbaru 2022

Jokowi: Guru Jangan Ruwet Urus Administrasi

Jokowi: Guru Jangan Ruwet Urus Administrasi
Jokowi: Guru Jangan Ruwet Urus Administrasi
 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy diminta untuk menyederhanakan hal Jokowi: Guru Jangan Ruwet Urus Administrasi
Guru harus lebih banyak bersama siswa, jangan ruwet urus administrasi.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy diminta untuk menyederhanakan hal-hal yang berkaitan dengan manajemen guru. Supaya waktu guru untuk mendidik siswanya tidak terbuang alasannya ialah sibuk mengurus hal yang bersifat administratif.

Hal ini disampaikan Jokowi di hadapan puluhan ribu guru dalam peringatan hari ulang tahun Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGRI) ke-72 dan Hari Guru Nasional 2017 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi (2/12/2017).

"Tugas guru mendidik sebaiknya terhadap siswa-siswanya. Seharusnya kiprah guru lebih banyak bersama penerima didik supaya terjadi proses pendidikan yang berkualitas," kata Jokowi yang kutip dari Kompas.

Presiden mengatakan, banyak sekali urusan manajemen yang jadi keluhan guru dalam banyak sekali bentuk ibarat kenaikan pangkat, sertifikasi, pencairan dukungan profesi, inpassing guru swasta dan lain-lain seharusnya sanggup disederhanakan.

"Jangan lagi ruwet-ruwet, jangan lagi mbulet-mbulet. Semuanya harus sanggup disederhanakan. Ini aku titip ke Mendikbud, Menpan-RB, Gubernur, Bupati dan Walikota," ucap Jokowi.

Dalam program yang juga dihadiri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy itu, Jokowi mengatakan, kalau pelayanan publik kini sudah jauh lebih terbuka dan transparan, maka dibutuhkan sistem layanan guru baik di sentra dan kawasan juga lebih cepat, efektif dan efisien.

Presiden juga menitipkan pesan kepada guru untuk terus mendedikasikan pengabdiannya dalam mendidik generasi muda Indonesia. Salah satunya ialah dengan memerdekakan jiwa anak didik dalam pembelajaran yang inklusif sehingga terbuka ruang untuk munculnya kreativitas dan inovasi.

“Kepada guru bangsa ini (saya) menitipkan amanat untuk memupuk, memelihara, membuatkan jati diri, dan membentuk aksara kita sebagai bangsa yang tangguh, berdaulat, mandiri, dan penuh toleransi,” kata Presiden yang kutip dari Pos Kota News.
Advertisement

Iklan Sidebar

Adsense 728x90