Info Terbaru 2022

2 Cara Sederhana Untuk Menjadi Guru Yang Baik

2 Cara Sederhana Untuk Menjadi Guru Yang Baik
2 Cara Sederhana Untuk Menjadi Guru Yang Baik
 Cara Sederhana untuk Menjadi Guru yang Baik 2 Cara Sederhana untuk Menjadi Guru yang Baik
Dengan 2 kebiasaan sederhana ini, setiap anak akan kembali kepada fitrahnya, insan yang cerdas.
Seorang peneliti berjulukan Dr. Ethna Reid mempublikasikan hasil penelitiannya, bahwa untuk menjadi guru yang baik ternyata yang paling utama yaitu menanamkan 2 kebiasaan.Tim Dr. Reid telah menerangkan bahwa kebiasaan ini sanggup berlaku untuk guru dalam segala usia, gender, lokasi geografis, mata pelajaran, dan hal-hal lainnya.

Kebiasaan pertama seorang guru yang vital yaitu penggunaan kebanggaan bukan hukuman. Hindari mematahkan semangat berguru siswa dengan gerutuan. Kebiasaan kedua yaitu guru-guru terbaik memvariasikan metode mengajar antara metode menerangkan dan metode bertanya, segera perbaiki kesalahan murid jikalau ada.

Guru terbaik menawarkan kebanggaan jauh lebih sering daripada guru yang buruk. Saat mengajar, guru yang kinerjanya jelek seringkali mematahkan semangat siswa dengan gerutuan seperti, “Bukannya gres tadi saya ajarkan? Kok kau udah lupa sih.”

Guru mendukung siswa bahkan yang prestasi belajarnya biasa-biasa saja sehingga kebiasaan berguru pun tumbuh. Guru-guru terbaik memuji bukan hanya dari hasil ujian, namun dari setiap perkembangan yang murid lewati untuk menjadi lebih baik. Proses berguru yang murid-murid jalani.

Guru terbaik sering mengubah-ubah cara mengajar dari menerangkan ke bertanya kepada murid-muridnya atau banyak sekali bentuk ujian lainnya. Ketika diperlukan, mereka segera memperbaiki kesalahan muridnya.

Baca: Tips Mengajar yang Menarik dan Menyenangkan Bagi Guru

Guru-guru yang kinerjanya jelek menghabiskan waktu menjelaskan pelajaran secara membosankan kemudian membiarkan siswanya berguru sendiri, seringkali membiarkan siswa yang mengulangi kesalahan yang sama.

Guru-guru dengan 2 kebiasaan ini bisa mengalahkan statistik dan menciptakan muridnya bahagia berguru di sekolah. Di rumah, orang renta juga sanggup memakai 2 kebiasaan tersebut untuk mendidik anak. Dengan 2 kebiasaan sederhana ini, setiap anak akan kembali kepada fitrahnya, insan yang cerdas.
Advertisement

Iklan Sidebar

Adsense 728x90